
Di antara gemuruh kendaraan dan riuh lampu kota, hidup seorang pemuda jalanan yang dikenal dengan nama Darmo. Rambut mohawk, jaket penuh patch, dan gitar usang yang selalu dibawanya ke mana-mana — itulah identitasnya. Bagi banyak orang, Darmo hanyalah “anak punk” biasa. Tapi siapa sangka, layar kecil di tangannya mengubah nasibnya.
Bukan sulap, bukan sihir. Semuanya bermula saat Darmo iseng gabung di sebuah game putaran digital yang sempat direkomendasikan temannya. “Awalnya cuma buat hiburan pas ngamen nggak dapet hasil,” katanya. Tapi dari iseng-iseng itulah, Darmo menemukan ritmenya.
Bukan tanpa jatuh bangun, tapi tekad Darmo untuk beli gitar listrik impiannya — model ESP LTD James Hetfield Signature — membuat dia terus coba. “Gue bukan nyari kaya, gue cuma pengen suara distorsi yang bener-bener nendang,” ucapnya sambil senyum malu.
Dan momen itu akhirnya datang. Dalam satu malam yang sunyi, setelah beberapa kali putaran, angka-angka di layar itu berbicara. Darmo menang. Nggak gede, tapi cukup untuk menebus gitar yang selama ini cuma bisa dia pandang dari balik etalase toko musik di sudut kota.
Kini, gitar metal impiannya telah berpindah tangan — dari toko mewah ke pundak anak punk jalanan. Darmo masih ngamen, masih nongkrong di tempat yang sama. Tapi kini, dentingan gitarnya punya cerita. Cerita tentang mimpi, tentang keberanian mencoba, dan tentang layar kecil yang menyimpan peluang besar.
“Gitar ini bukan soal mahalnya. Ini tentang bukti kalau punk juga bisa punya mimpi, dan mimpi itu sah-sah aja direbut, dari jalanan atau dari layar.” 🎸🔥