
Yogyakarta, Juli 2025 — Di tengah tekanan ekonomi dan tingginya biaya hidup mahasiswa, kisah seorang pemuda bernama Rian (nama disamarkan), mahasiswa semester lima di salah satu universitas swasta di Yogyakarta, mendadak viral setelah berhasil membeli sepeda motor baru dari hasil kemenangan bermain slot online.
Motor jenis sport matik seharga belasan juta rupiah itu kini terparkir gagah di halaman kosannya. “Awalnya cuma iseng. Teman ngajak main. Saya deposit Rp50 ribu, lalu lanjut sedikit demi sedikit. Gak nyangka menang jackpot Rp17 juta,” ujarnya saat ditemui oleh tim jurnalis.
Dari Stres Akademik ke “Klik” Digital
Rian mengaku mulai mencoba slot online saat sedang menghadapi tekanan kuliah dan tugas akhir yang menumpuk. “Sebenarnya buat pelarian, iseng cari hiburan. Tapi makin penasaran setelah sekali menang kecil,” tuturnya.
Permainan slot yang ia ikuti dilakukan lewat aplikasi pihak ketiga yang ramai digunakan anak muda di media sosial. Ia menyebut tak ada strategi khusus, hanya “ikut feeling”. Setelah dua minggu bermain naik turun, ia akhirnya menang besar. “Pas masuk saldo puluhan juta, saya langsung tarik. Gak mau main lagi.”
Antara Kebanggaan dan Kontroversi
Kisah Rian menuai beragam reaksi. Teman-teman kampus ada yang iri, ada pula yang khawatir. Beberapa menganggapnya beruntung, sementara yang lain mengingatkan akan risiko ketagihan dan konsekuensi hukum.
Dosen pembimbingnya bahkan sempat memanggilnya untuk berdiskusi. “Saya gak marah, tapi saya tanya apa dia tahu dampaknya kalau gagal kontrol. Dia paham. Katanya gak bakal main lagi,” ujar sang dosen, yang enggan disebut namanya.
Fenomena di Kalangan Mahasiswa
Fenomena mahasiswa bermain slot online bukan hal baru. Dalam banyak kasus, tekanan finansial, tuntutan gaya hidup, dan pengaruh media sosial membuat perjudian digital semakin dilirik. Bermodal smartphone dan akses internet, siapa pun kini bisa “berjudi dari genggaman”.
Namun, psikolog kampus Dr. Ayu Rinaldi mengingatkan, “Sekali menang bukan berarti untung. Perjudian bersifat adiktif. Apalagi slot dirancang untuk memberi sensasi cepat—bisa memicu dopamin dan kecanduan.”
Ia menambahkan, kisah seperti Rian memang tampak menarik, namun seringkali hanya satu dari sekian ribu kasus. “Yang kalah dan stres lebih banyak, hanya saja tak muncul di berita.”
Apa Kata Pihak Berwenang?
Sementara itu, pihak kampus mengeluarkan pernyataan resmi bahwa aktivitas perjudian, termasuk online, bertentangan dengan nilai-nilai institusi pendidikan. Meski tidak menyebut nama, pihak universitas menyatakan siap memberikan pendampingan bagi mahasiswa yang terlibat atau terdampak.
Polisi siber juga terus memantau penyebaran platform perjudian digital, yang kini menyasar anak muda lewat iklan terselubung di media sosial dan influencer tidak bertanggung jawab.
Kesimpulan
Kisah Rian, mahasiswa yang berhasil membeli motor dari kemenangan bermain slot, adalah potret kontras antara keberuntungan sesaat dan bayangan risiko yang lebih panjang. Ia menjadi simbol dari dilema generasi muda hari ini—mencari jalan pintas di tengah tekanan hidup.
Meski berhasil “cuan” sekali, Rian mengaku tak ingin mengulangnya. “Saya sadar ini bukan cara sehat. Motor ini jadi pengingat, bukan motivasi buat main lagi. Saya bersyukur, tapi cukup sekali aja.”
Kisahnya bisa jadi inspirasi, bisa pula jadi peringatan—tergantung dari sisi mana kita melihatnya.